Saturday, May 26, 2012
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi.
Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan (celup). Batik monokromatik dikerjakan dengan sekali proses (mbabar sepisan), batik dengan dua warna dikerjakan dengan dua kali proses (mbabar pindo), sementara batik dengan tiga warna dikerjakan dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran.
Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut :
Pemalaman - Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama untuk beberapa tahapan.
Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori. Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap. Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau canting dengan cucuk ukuran sedang.
Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting prapatan.
Pewarnaan - Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna yang digunakan.
Pelorodan - Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori. Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau. Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna soga.
Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod. Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain dengan pewarnaan bahan alam (nabati), air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin (pelorodan), kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tambah ilmu tentang cara membatik nih,,,
ReplyDeleteALhamdulillah semoga bermanfaat untuk sis Azizah
ReplyDeleteThanks
Kuli Keceh
mg batik indonesia tetap lestari..
ReplyDeletemulailah tanamkan seni batik pada pemuda dan pemudi mulai dari sekarang, agar perkembangan batik tidak terhambat karena pengrajin batiknya sudah tua dan tidak mampu lagi membatik.
ReplyDeleteSaya mau belajar batik ada sekolahnya ga ya
ReplyDelete